Pengkhianatan Sonny


Pemain Persikabo Bogor, Sonny Kurniawan mengangkat tangan saat dipotret usai ujicoba lapangan di Stadion H Dimoerthala, Lampineung, Banda Aceh, Rabu (16/3) pagi. Ujicoba lapangan dilakukan dalam rangka persiapan menghadapi Persiraja dalam lanjutan putaran kedua kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia musim 2010/2011 di stadion tersebut, Kamis (17/3) petang. 
BANDA ACEH - Pengkhianat! Itulah julukan yang dilabelkan pendukung Persiraja kepada fullback gress Persikabo, Sonny Kurniawan. Stigma itu memang tepatnya adanya karena pemain yang beroperasi di sayap kanan ini pada putaran pertama merupakan pilar inti ‘Lantak Laju’, sebelum kemudian memilih hengkang ke Persikabo Bogor di putaran kedua. 

Sebenarnya, perpindahan pemain itu lumrah terjadi di kompetisi sepakbola manapun di dunia. Hanya saja, yang membuat tifosi ‘Laskar Rencong’ meradang adalah alasan yang digunakan Sonny untuk hengkang. Kepada manajemen Persiraja, Sonny meminta pindah karena ingin dekat dengan keluarganya di Jakarta. Tapi, beredar kabar bahwa kepergian Sonny lebih disebabkan alasan iming-iming gaji lebih tinggi dari manajemen Persikabo yang sedang mereformasikan armadanya untuk menghadapi putaran kedua. Tak heran, kembalinya Sonny ke Lampineung sebagai lawan, Kamis (17/3) petang nanti, akan memantik hubungan emosional masa lalu.

Di sisi lain, laga putaran kedua ini bukan hanya sebatas soal Sonny yang berkhianat. Namun, memori tidak bersahabat di Cibinong akan mewarnai pertarungan antara Persiraja dengan musuh kebuyutannya Persikabo di Stadion H Dimoerthala, Lampineung, Banda Aceh, Kamis (17/3). Dendam itu bukan karena tim berjuluk ‘Laskar Padjadjaran’ tersebut telah memotong rekor tak terkalahkan Persiraja selama delapan laga hingga menyerah, 3-4 di Stadion Cibinong, Bogor, 17 Januari lalu.

Tapi, proses kekalahan yang jauh-jauh dari nilai-nilai sportivitas itulah sangat menyakitkan hati tim yang dimanajeri Adly Tjalok. Karena, tersungkurnya ‘Lantak Laju’ kala itu berlangsung tidak wajar dengan pengusiran dua pemain Persiraja dan diwarnai teror terhadap bench skuad Herry Kiswanto. Pada laga itu, wasit Hadi Suroso dari Semarang mengusir dua center bek Persiraja Tong Mayega Elly Maurel dan Irwanto. 

Jika dicermati, tanda-tanda Persiraja akan dikejai sudah terlihat sejak awal pertandingan ketika itu. Terbukti, hanya 11 menit pertandingan, Fahrizal Dillah di ganjar kartu kuning dan disusul Irwanto di menit 33. 

Tuan rumah yang kesulitan menembus pertahanan Persiraja mulai mencari akal untuk menyingkir dua tembok penghalang di babak kedua. Berbagai provokasi untuk memancing emosi diterapkan Cucu Hidayat Cs terhadap punggawa Kutaraja. Korban pertama pun jatuh yakni center bek Tong Mayega Elly Maurel yang diganjar kartu kuning di menit 59 dan diusir lewat kartu kuning kedua di menit 63. Provokasi juga diarahkan dengan meludah wajah Irwanto oleh kapten Persikabo, Zaenal Arif tanpa ada ganjaran apapun dari wasit. 

Ironisnya, Irwanto kemudian kembali diludah oleh Salim Alaydrus sambil menendangnya. Tak terima perlakukan pemain tuan rumah, Irwanto balik menendang Salim. Wasit Hadi Suroso pun turun tangan dan hanya mengusir Irwanto dengan kartu merah. 

Keputusan tidak adil ini mendapat protes dari Abdul Musawir dkk. Tapi, reaksi pemain dan bench Persiraja itu disamput dengan lemparan botol air kemasan dan air mineral. Saat perlakukan kasar itu, Sonny Kurniawan ikut menjadi saksi mata dalam barisan Persiraja yang terpaksa takluk, 3-4.

Kini kedatangan awak Persikabo ke markas Persiraja langsung mendapat teror balasan. Dalam ujicoba lapangan pagi kemarin, sejumlah tifosi Persiraja yang tergabung dalam Suporter Kutaraja Untuk Lantak Laju (SKULL) dan sejumlah pecinta bolamania Aceh mencaci maki tim tamu. Bahkan, mereka menilai perlakukan di Cibinong telah merusak tujuan sepakbola yang menjunjung tinggi sportivitas. Padahal tim lain yang ujicoba lapangan disambut tanpa caci maki. 

Dalam pertandingan petang ini, Persiraja mengemban dua agenda penting. Selain membalas dendam atas Persikabo, Andria dkk butuh kemenangan untuk mengejar tahta klasemen sementara. Karena saat ini masih Persiraja berada di urutan kedua dengan koleksi 35 poin dari 16 laga yang dilakoni. Posisi atas dikuasai PSAP dengan koleksi 37 poin dari 16 pertandingan dan punya peluang menjaga kursinya bila menang atas Persitara di Sigli, petang nanti.

Sadar akan tuntutan menang itu, Pelatih Persiraja Herry Kiswanto meminta para pemainnya untuk fokus dan kompak selama pertandingan. Kemenangan besar, 5-1 atas Persitara Jakarta Utara perlu menjadi motivasi guna mengamankan poin saat menjamu Persikabo. Poin dari empat laga kandang harus dimanfaatkan supaya tidak direbut tim lain.

“Seperti biasa kita sudah siap menghadapi pertandingan ini. Kondisi tim hanya Djibril yang tidak bisa tampil akibat kartu merah. Sedangkan Irwanto mulai membaik dan akan dipantau lagi hingga Kamis pagi (pagi ini-red),” ujar Herry Kiswanto yang seperti biasa didampingi Asisten Pelatih Sulaiman Romario, Effendi HT, dan Pelatih Kiper Sisgiardi.

Sedangkan Pelatih Persikabo, Maman Suryaman mengatakan, pihaknya membawa 21 pemain yang sedang dalam kondisi fit untuk melawan Persiraja. Bahkan, timnya memasang target untuk bisa meraih satu poin. Kepada pemain juga diminta untuk tidak terpengaruh dengan kondisi di luar lapangan. “Kami tahu Persiraja tim yang bagus dan termasuk tim papan atas klasemen sementara. Namun, kami berusaha untuk bisa mendapatkan satu poin saja,” tandas Maman usai ujicoba lapangan, pagi kemarin.


Sumber:http://aceh.tribunnews.com/news/view/51745/pengkhianatan-sonny
KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
Sebarkan ini ke: Twitter Google+

0 comments :

Post a Comment