Kenali Gangguan Mengisap pada Bayi




Pasangan suami dan si kecil. (Foto: Corbis) REFLEKS mengisap terjadi jika sesuatu menyentuh langit-langit mulut dimana melibatkan bibir, pipi, langit-langit dan lidah. Sebenarnya refleks mengisap berhubungan dengan rasa lapar. Saat lapar, bayi akan mengisap apa saja yang dimasukkan ke dalam mulutnya.
Namun, bagaimana jika saat menyusu, tiba-tiba si kecil berhenti dan terlihat kewalahan, isapannya terasa sangat lemah. Padahal baru 10 menit mengisap ASI! 

Berikut penuturan Prof dr Mohammad Juffrie SpA(K) PhD Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UGM, Yogyakarta.


Refleks Mengisap
   
Tahukah Moms, mengisap dan menelan sesungguhnya pertama kali dilakukan janin pada umur 12-14 minggu kehamilan dengan cara mengisap jempol. Namun, kondisi tersebut belum sempurna sebelum usia 36 minggu kehamilan. Refleks mengisap akan menetap sampai bayi berusia 1 tahun sedangkan refleks menelan dialami seumur hidup.

6 Gangguan Mengisap

Umumnya, penyebab sulit mengisap adalah kelahiran prematur, hipoksia, kelainan genetik, kelainan metabolik dan masalah saraf.

Beberapa hal yang bisa menjadi penyebabnya:

Kurang gizi saat hamil dan kelahiran prematur

Status gizi – nutrisi tepat - saat hamil sangat penting untuk pertumbuhan fisik dan psikologis janin. Jika kekurangan nutrisi saat hamil maka beberapa organ tubuh tidak berkembang secara optimal. Hati sebagai organ metabilosme bisa terkena dampak ini, dan akan terjadi gangguan digesti dimana akibatnya bayi tak mau minum dengan baik.

Bayi-bayi yang lahir prematur di bawah 34 minggu biasanya sulit mengisap susu ibunya. Pasalnya, refleks mengisap belum sempurna atau bayi punya kelainan pada sistem peredaran darah, pernapasan – tenggorokan akan berfungsi sempurna setelah usia kandungan 34 minggu - atau saluran cerna.

Penyakit setelah lahir

Pada bayi dengan kuning atau kurang darah akan mengalami gangguan mengisap. Jika kadar bilirubin-nya terlalu tinggi maka bisa berpengaruh terhadap otak dan bisa menyebabkan cedera otak serta memengaruhi refleks mengisap.

Pun jika bayi mengalami sakit di daerah mulutnya, karena sariawan di daerah bibir atau pipi bagian dalam. Hal ini akan sangat mengganggu refleks mengisap bayi.

Gangguan mengisap yang disebabkan gangguan saraf

Jika ditemukan ada kelainan bawaan pada langit-langit mulut bayi (seperti sumbing lengkap) atau pada lidahnya, rekleks mengisap bayi akan terganggu. Tapi, untuk memastikannya, periksa terlebih dulu bagaimana keadaan bibir, pipi, langit-langit dan lidah bayi.

Intoleransi laktosa

Pada bayi (tidak mendapat ASI) yang mengalami intoleransi laktosa, tubuhnya tidak dapat memroduksi laktase atau enzim yang dibutuhkan untuk mencerna laktosa - zat gula yang terdapat dalam susu termasuk ASI, susu sapi dan produk olahannya - menjadi glukosa dan galaktosa, dalam jumlah cukup. Akibatnya, laktosa yang tidak dicerna, tetap berada di dalam usus bayi - tidak diserap oleh tubuh bayi – sehingga  menyebabkan gangguan pencernaan bayi, yakni perut bayi kembung, diare. Nafsu makan pun turun. Dan otomatis, refleks mengisap bayi menjadi berkurang. Bila ini terjadi, sebaiknya bayi diberikan susu free laktosa.

Sindroma Prader-Willi

Merupakan suatu sindroma saraf akibat gangguan hormon oxytoxin dari organ hipotalamus, juga menyebabkan gangguan mengisap.

Selain itu, keadaan umum yang membuat bayi lemah seperti infeksi berat, akan menyebabkan kelemahan otot di sekitar mulut dan menurunkan refleks mengisap.

Cara Mengenali 

Jangan anggap remeh gangguan ini! Kenalilah kelainan refleks mengisap sedini mungkin. Caranya sederhana, kok. Pertama, cuci bersih tangan dan jari-jari Anda dengan sabun, lalu masukkan salah satu jari Anda ke dalam mulut bayi maka akan terasa kuat atau tidaknya kekuatan mengisap bayi. Setelah itu carilah penyebabnya dan atasi sesuai penyebabnya. Karena, jika tak segera ditangani akan berdampak lebih besar yakni terjadi masalah gangguan pemasukan makanan. Akibatnya, bisa terjadi gizi buruk. 
KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
Sebarkan ini ke: Twitter Google+

0 comments :

Post a Comment