Cinta Membawanya Sampai ke Rumah Sakit Jiwa



Aku bersyukur karenaTuhan memberiku wajah yang lumayan tampan, body atletis, kepadaku. Jujur!! Banyak cewek-cewek yang berebut menjadi kekasihku. Aku menjadi sering gonta-ganti pacar dan mempermainkan perasaan gadis yang menjadi kekasihku.

Suatu ketika aku benar-benar mencintai seorang gadis, namun aku harus menelan pahit kenyataan, karena dia meninggal dunia. Dia menderita penyakit Leukimia sejak SMA. Dan lebih konyol lagi dia tak pernah memberi tahu keluarganya ataupun aku.

Setelah penyakit itu menjadi fatal baru dia bicara dengan papa dan mamanya. Dokter telah berusaha menolongnya dengan melakukan operasi 2X, Tapi gagal. Aku masih ingat, sebelum kekasihku menghembuskan nafasnya yang terakhir, dia berpesan kepadaku.

Vian!! Kamu harus berubah. Jangan mempermainkan hati gadis-gadis yang mencintaimu. Setialah pada satu cinta” kata willi sambil menatapku.

Ternyata itu hari terakhir aku bertemu Willi. Tiga hari kemudian dia meninggal dunia. Aku sungguh merasa bersalah kepadanya dan membuat aku sadar akan kesalahanku selama ini. Sejak saat itu aku berjanji, akan berubah. Aku ingin berhenti menjadi laki-laki playboy. Setelah beberapa tahun kemudian, aku bertemu gadis keturunan cina yang kemudia aku menyuntingnya sebagai istriku. Aku sangat mencintainya! Rasanya kebahagiaanku semakin lengkap ketika dokter mengatakan istriku telah mengandung. Aku semakin perhatian kepada istriku.

Empat bulan kemudian, aku di sibukkan dengan urusan kantor. Aku sering keluar kota dan meninggalkan istriku dirumah sendiri. Ternyata kesepatan itu di manfaatkan istriku bertemu dengan mantan pacarnya. Mereka sering keluar bersama tanpa sepengetahuanku. Semua informasi kudapat dari teman sekantorku yang tanpa sengaja mempergokinya dua kali di sebuah Mall.

Setelah pulang dari luar kota aku bertengkar hebat dengan istriku. Tanganku dengan ringan menamparnya. Itu pertama kali melakukan kekerasan kepada istriku. Ke esokan harinya aku ada tugas lagi keluar kota. Tiba-tiba saja hapeku berdering. Mama menelponku bahwa istriku mengalami kecelakaan. Dia terpeleset di kamar mandi dan mengalami pendarahan. Bahkan kepalanya membentur tembok kamar mandi. Saat itu juga aku meminta izin dari kantor dan langsung menuju rumah sakit dimana istriku di rawat.

Tuhan berencana lain, Setelah sehari di rawat di rumah sakit istriku meninggal dunia. Dia meninggalkan luka yang sangat dalam kepadaku. Sebelum dia meninggal dia berterus terang kepadaku, bahwa anak yang dia kandung bukan anakkku. Walau hancur hatiku, tetapi aku telah memaafkannya.
ooOoo

Selanjutnya aku menghabiskan hari-hari ku dengan bekerja dan bekerja. Karena dengan seperti itu aku bisa melupakan kesedihanku. Hingga kemudian aku berkenalan dengan gadis yang sangat mengerti aku. Singkat kata aku akhirnya menikah dengan gadis itu. Dia cantik dan pengertian sekali.

Bahkan dia tidak pernah mempersoalkan bahwa aku seorang duda. Tapi disisi lain ada seorang gadis yang sangat dekat denganku, terluka atas pernikahan ke duaku.Wella namanya! Dia sudah ku anggap sebagai adikku. Dia adalah adik dari mantan pacarku yang telah meninggal dulu.

Dia tidak terima aku menikah dengan gadis yang aku cintai. Karena dia ternyata juga mencintaiku. Wella mulai mengancam dan mengusik kehidupan rumah tanggaku. Aku beruntung sekali, istriku selalu setia dan memberiku semangat ketika aku sampai pada titik bawah kesabaranku dengan ulah Wella yang selalu menggangguku. Tak luput istrikupun selalu dapat teror dari Wella.

Siang itu, Papa Wella datang ke kantorku dan memintaku untuk menikahi Wella. Terang saja aku menolaknya mentah-mentah. Keluarga Wella marah dengan penolakanku dan mengancam tidak akan membuat tenang rumah tanggaku. Ketika aku jalan-jalan dengan istriku tanpa sengaja bertemu teman Wella. Dia memberi tahuku Wella berada di rumah sakit jiwa.

Lagi-lagi istriku meminta aku menjenguk Wella, walau aku menolaknya. Tetapi dia memaksaku. Bahkan aku sangat sedih sekali, ketika sampai di rumah istriku bilang, Dia rela melepasku asal bahagia bersama Wella. Aku sunggu takut kehilangan istri seperti dia. Istriku menginginkan aku bisa membantu mengembalikan kesadaran Wella.Sungguh baiknya Istriku .Dalam hati aku berjanji tak akan meninggalkan istriku demi wanita lain .
- oooOooo-

Aku sengaja tidak masuk kerja hari ini. Aku telpon mamanya Wella bahwa aku ingin menjenguknya kerumah sakit jiwa. Dengan senang hati mama Wellamengijinkanku. Kulihat wanita setengah baya itu menyambutku bersama suaminya. Wajahnya kelihatan kurang tidur.

Terima kasih ya Vian, kami telah menjahatimu tetapi kamu tetap baik kepada kami” sapa papanya Wella bersama anggukan tante mira.

” Sudahlah om, tante jangan di ungkit lagi. Saya kesini atas permintaan istriku” jawabku menjelaskan.

“ Sampaikan maaf kami juga untuk istrimu, dan terima kasih telah mengijinkanmu kemari menjenguk Wella” jawab mama Wella sambil menangis.

” Gimana Tante, keadaan Wella?” Tanyaku sambil memperhatikan Wella yang diam membisu di atas ranjangnya.

” Lihatlah!! Dia hanya diam. Dia tak pernah merespon ketika di ajak bicara nak Vian” jawab mama Wella sambil mengusap air matanya.

Kucoba mengajak bicara Wella, Tetapi dia diam seribu bahasa. Tatap matanya kosong. Badannya mulai kurus. Sungguh aku merasa bersalah dengan cinta yang telah merenggut akal sehatnya.

Waktuku hanya dua jam untuk menjenguknya. Sekitar pukul empat sore aku berpamitan kepada Tante Mira. Tapi setelah aku melangkah beberapa langkah meninggalkan kamar itu, hatiku menjadi pilu mendengar suara dari kamar Wella.

Dia mengamuk dan berteriak-teriak dengan kata-kata kasar. Setelah dokter memberi obat penenang, kamar itu kembali sepi.Aku melangkah menuju parkir mobil dengan sejuta rasa sedih. Aku tidak menyangka sampai terjadi seperti ini. Ya Allah ..Bukakanlah hati Wella !! Amien.
KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
Sebarkan ini ke: Twitter Google+

0 comments :

Post a Comment