Keraguan

KETIKA tertidur ia, jiwanya, aku tahu,
Pergi mengelanai luas udara
Sayap-sayap, yang tak pernah menerbangkanku,
meninggalkan ia rebah, diam dan tenang,
menunggu, kosong, berbaring menyamping,
Seperti gaun tersampir di bangku...
Aku tahu ini, dan belum juga aku tahu
Keraguan yang tak akan tertolak itu

Selama jiwanya ada di entah di mana,
Apa yang membentangkan murka di wajahnya?
Tak ada apa-apa, yang menimbang berjaga
di balik rentangan tirai matanya,
Apakah itu dia, gerhana diri sendiri,
Bayangan, ringan dan tak terhentikan,
Di sekira sudut bibirnya,
Senyum yang sejatikah itu dia?

Dan ketika jiwa tak ada di sana,
Kenapa wangi ada pada rambutnya?

KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
Sebarkan ini ke: Twitter Google+

0 comments :

Post a Comment