Tes Hepatitis B Tidak Boleh untuk Seleksi Calon Karyawan

img


 Menggunakan hasil skrining atau tes hepatitis B dalam proses seleksi calon karyawan dinilai diskriminatif. Jika seluruh perusahaan melakukan hal itu, diperkirakan 23 juta orang di Indonesia akan menganggur karena tak mendapat kesempatan kerja.

Jumlah pengidap hepatitis B di Indonesia saat ini cukup banyak dan diperkirakan mencapai 9-10 persen dari populasi penduduk. Jika populasi saat ini adalah 230 juta jiwa, maka ada sekitar 23 juta pengidap jenis hepatitis yang sulit disembuhkan ini.

Sebenarnya penyakit ini bukan tidak bisa disembuhkan, namun proses pengobatannya sangat mahal dan biasanya dilakukan dalam jangka waktu lama atau bahkan seumur hidup. Padahal jika tidak diobati, hepatitis B bisa berkembang menjadi sirosis dan kanker hati.

Mungkin karena tak ingin direpotkan oleh tanggungan ongkos pengobatan, beberapa perusahaan memakai skrining atau tes hepatitis B untuk menolak calon tenaga kerja. Sebagian lagi mungkin beranggapan, pengidap hepatitis B tidak bisa bekerja dengan baik karena akan sakit-sakitan.

Hal ini membuat Prof Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI FACP, dokter penyakit dalam dari Persatuan Peneliti Hati Indonesia (PPHI) merasa prihatin dan menilainya sangat diskriminatif. Jika semua perusahaan bersikap demikian, ia memperkirakan 23 juta orang bakal menganggur.

"Orang dengan hepatitis B tidak harus tidak boleh kerja. Kami dari PPHI sudah menyurati Kementerian Tenaga Kerja terkait hal ini," ungkap Prof Samsuridjal kepada detikHealth usai seminar Meningkatkan Upaya Pencegahan dan Penatalaksanaan Hepatitis di RS Cipto Mangunkusumo, Selasa (7/6/2011).

Dalam surat tersebut PPHI merekomendasikan agar skrining hepatitis B tidak digunakan dalam proses seleksi tenaga kerja. Skrining hanya ditujukan untuk mencegah penularan dan supaya orang-orang yang positif mengidapnya bisa mendapat akses pengobatan.

Rekomendasi ini belum sepenuhnya dijalankan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia, meski sebagian besar akhirnya bisa menerimanya. Prof Samsuridjal mengakui masih ada beberapa perusahaan yang menerapkan skrining hepatitis B dalam seleksi tenaga kerja.(up/ir


Sumber:http://health.detik.com/read/2011/06/07/160759/1655048/763/tes-hepatitis-b-tidak-boleh-untuk-seleksi-calon-karyawan?l991101755
KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
Sebarkan ini ke: Twitter Google+

0 comments :

Post a Comment