Selamat Tinggal AIDS di 2020

img


Penyakit mematikan AIDS (Acquired immune deficiency syndrome) adalah dampak lanjutan dari penyakit menurunnya kekebalan tubuh atau HIV (Human Immunodeficiency Virus). Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyerukan aksi global untuk mengakhiri AIDS pada tahun 2020.

Dalam membuka pertemuan General Assembly PBB di New York, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon mengatakan kepada para presiden, menteri dan diplomat dari seluruh dunia bahwa jika semua mitra bersatu dan terlibat maka penyakit AIDS bisa diakhiri.

"Hari ini kita berkumpul untuk mengakhiri AIDS. Tujuan kita adalah tidak ada lagi infeksi baru, tidak ada lagi stigma dan kematian yang terkait dengan AIDS," ujar Ban Ki-Moon, seperti dikutip dari ABCNews.go.com, Kamis (9/6/2011).

Ban mengungkapkan bahwa pada tahun 2001 ketika para pemimpin dunia mengambil tanggung jawab untuk mengendalikan epidemi, maka infeksi baru telah menurun sebesar 20 persen. Dan saat 5 tahun lalu ketika para pemimpin berjanji untuk memberikan pelayanan, perawatan dan dukungan terhadap AIDS maka jumlah kematian berkurang 20 persen.

Hal ini menunjukkan jika semua pihak terlibat dan mau bertanggung jawab dalam mengendalikan epidemi, makapenyakit AIDS bisa diakhiri.

Direktur eksekutif PBB untuk AIDS, Michel Sidibe menuturkan bahwa visi menciptakan dunia bebas AIDS bisa terwujud. Untuk mewujudkannya diperlukan revolusi dalam pencegahan AIDS dan melibatkan gerakan kaum muda sebagai agen perubahan.

Selain itu juga perlu kerja keras mengakhiri diskriminasi dalam pemberian layanan pada kelompok yang paling banyak terkena infeksi ini seperti imigran, narapidana, orang yang menyuntikkan narkoba, pekerja seks dan laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

"Sekitar 1,8 juta orang meninggal karena AIDS setiap tahunnya di negara berkembang dan di negara maju dan ada 9 juta orang di dunia yang menunggu pengobatan. AIDS telah menjadi penyakit kronis," ujar Sidibe.

Presiden Nigeria Goodluck Jonathan menuturkan sebagian cara dalam memerangi penyebaran HIV/AIDS di negaranya adalah bekerja sama dengan industri film lokal untuk mempromosikan perubahan perilaku dan kesadaran di kalangan anak muda.

"Kita tidak bisa menang dalam melawan momok HIV/AIDS tanpa adanya solidaritas internasional," ujar Jonathan.

Virus yang mematikan ini akan menyerang sistem kekebalan yang membuat tubuh kehilangan kemampuan untuk melawan penyakit, sehingga tubuh lebih rentan terhadap berbagai penyakit.

Jika gejala ini tidak segera diobati, maka bisa menyebabkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) yang merupakan penyakit mematikan. AIDS timbul sebagai dampak berkembangbiaknya virus HIV di dalam tubuh manusia.

Ketika seseorang terinfeksi maka gejala awal yang muncul terkadang mirip dengan flu atau infeksi virus sedang. Gejala dan tanda awal dari HIV termasuk demam, sakit kepala, kelelahan, mual, diare dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau pangkal paha.

Pusat pengendalian penyakit (Center for Disease Control/CDC) mengungkapkan ada beberapa gejala yang menunjukkan stadium lanjut dari HIV yaitu:

  1. Kehilangan berat badan dengan cepat tanpa adanya alasan
  2. Batuk kering
  3. Demam berulang atau berkeringat saat malam hari
  4. Kelelahan
  5. Diare yang lebih dari seminggu
  6. Kehilangan memori
  7. Depresi dan juga gangguan saraf lainnya.

Salah satu cara untuk mendeteksinya adalah dengan mengukur jumlah sel-sel darah putih, karena biasanya seseorang dengan HIV akan memiliki jumlah sel darah putih yang kecil. HIV bukan merupakanpenyakit yang mudah untuk didiagnosis, ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu kenali gejala yang ada dan melakukan pemeriksaan ke dokter.

HIV menular melalui:

  1. Hubungan kelamin dan hubungan seks oral atau melalui anus tanpa alat pengaman dan sering gonta ganti pasangan
  2. Transfusi darah
  3. Penggunaan bersama jarum terkontaminasi melalui injeksi obat dan dalam perawatan kesehatan
  4. Antara ibu dan bayinya selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.
 (ver/ir


Sumber:http://health.detik.com/read/2011/06/09/140415/1656742/763/selamat-tinggal-aids-di-2020?l991101755
KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
Sebarkan ini ke: Twitter Google+

0 comments :

Post a Comment