Perempuan Merokok Jumlahnya Sedikit Tapi Lebih Galak

img 

Di Indonesia, laki-laki yang merokok jumlahnya masih lebih banyak daripada perempuan. Tapi meski sedikit, perempuan yang merokok umumnya lebih galak dibanding laki-laki.

Lula kamal, dokter yang juga seorang selebritas melontarkan komentar tersebut saat membawakan acara puncak peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (HTTS) di Taman Lalu Lintas, Cibubur, Selasa (31/5/2011).

"Kalau laki-laki merokok terus dipelototin ibu-ibu, rokoknya langsung dimatikan. Kalau perempuan yang merokok lalu dipelototin, biasanya malah lebih galak 'ape loe' misalnya begitu," celetuk Lula disambut senyum para hadirin.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Endang Rahayu Sedyaningsih yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan jumlah perempuan yang merokok tidak terlalu banyak. Dari 10 perempuan Indonesia, diperkirakan hanya 1 yang merokok.

Dalam sambutannya, Menkes juga mengatakan bahwa jumlah tersebut masih lebih sedikit dibanding pria yang merokok. Dari 10 pria di Indonesia, diperkirakan ada sekitar 6-7 orang yang merokok.

Namun yang memprihatinkan menurut Menkes adalah 3 dari 10 anak sekolah sudah merokok sejak usia di bawah 10 tahun. Ini menunjukkan bahwa di Indonesia anak-anak sudah mengenal rokok pada usia yang terlalu dini.

Untuk melindungi masa depan generasi muda dari bahaya rokok, Menkes menilai bahwa imbauan dan ajakan untuk berhenti merokok saja tidak cukup. Diperlukan regulasi atau aturan yang tegas, agar jumlah anak-anak yang terpapar rokok bisa ditekan.

Data terkini menunjukkan, lebih dari 43 juta anak Indonesia tinggal serumah dengan perokok. Ini berarti sekitar 6 dari 10 anak usia sekolah telah terpapar asap rokok baik sebagai perokok aktif maupun pasif.

Berbagai peraturan termasuk yang tengah dibahas yakni RPP Tembakau, menjadi prioritas Menkes untuk membatasi ruang gerak perokok. Untuk saat ini, pemerintah memang belum akan bicara soal industri dan perusahaan rokok.

Terkait jumlah perokok perempuan yang jumlahnya terus meningkat, Menkes menilai ada perubahan dalam cara pandang masyarakat. Jika dulu stigmanya negatif, kini rokok malah dianggap bisa menjaga tubuh perempuan tetap langsing karena jadi tidak doyan makan.

Padahal jika tujuannya adalah menjaga penampilan, Menkes menilai rokok sama sekali bukan pilihan tepat. Ketika mengenai wajah, asap rokok justru menyebabkan kulit kering dan kusam dan pada akhirnya mempercepat timbulnya keriput.(up/ir





Sumber:http://health.detik.com/read/2011/05/31/103453/1650627/763/perempuan-merokok-jumlahnya-sedikit-tapi-lebih-galak?l991101755
KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
Sebarkan ini ke: Twitter Google+

0 comments :

Post a Comment