Menurut Peter Wagner, fisikawan dan psikolog di the University of California, San Diego. Ketika pesawat tiba-tiba berlubang di ketinggian 30.000 kaki maka penumpang akan dihadapkan pada masalah tekanan oksigen yang rendah, dalam 3 detik bernapas pun akan sangat sulit. Akibatnya pingsan dan mati bisa saja terjadi karena otak kekurangan oksigen. Suhu kabin bisa turun mencapai -57 derajat Celcius, kulit anda akan membeku, diikuti dengan mata dan jaringan kulit lainnya.
Sebagai respon terhadap stres yang ekstrim seperti itu, sistem saraf Anda akan rusak, menyebabkan lonjakan berpotensi fatal dalam tekanan darah dan detak jantung. Dan perubahan mendadak pada tekanan udara akan menyebabkan kasus buruk, seperti jika Anda scuba diving dan muncul ke permukaan terlalu cepat.
Bagi penumpang yang berada di dekat lubang akan merasakan gaya seberat setengah ton meluncur keluar dari pesawat, hal ini karena perbedaan tekanan udara di luar lebih rendah 2.5x daripada di dalam kabin.
Resiko lain adalah tubuh anda terkena serpihan pesawat yang berhamburan, untungnya kasus seperti ini jarang terjadi pada pesawat sipil, biasanya yang sering mengalami ini adalah pesawat militer yang terkena tembakan peluru atau ledakan.
KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
0 comments :
Post a Comment