Alkohol 3 Kali Lebih Berbahaya bagi Wanita Daripada Pria


img

London, Dengan berat badan yang sama, wanita lebih cepat mabuk dibandingkan pria ketika minum alkohol dalam takaran yang sama. Tak hanya itu, wanita juga lebih rentan mengalami kerusakan hati jika terlalu sering minum alkohol. Mengapa demikian?

Hati merupakan organ penting yang terlibat dalam metabolisme alkohol, sebelum dibuang dari tubuh melalui urine. Makin banyak alkohol yang dimetabolisme, makin berat kerja hati sehingga makin rentan terhadap berbagai masalah maupun kerusakan.

Dibandingkan pria, wanita lebih rentan mengalami kerusakan hati ketika sama-sama minum alkohol terlalu banyak. Demikian juga efeknya, alkohol lebih memabukkan bagi wanita daripada pria apabila dibandingkan pada kondisi berat badan yang sama.

Dr Marsha Morgan dari University College London mengatakan, perbedaan efek alkohol pada pria dan wanita dipengaruhi oleh komposisi cairan tubuh. Rata-rata tubuh pria terdiri dari 65 persen air, sementara komposisi air pada wanita hanya sekitar 55 persen.

"Alkohol diserap ke darah lalu didistribusikan ke dalam cairan sel. Makin banyak air yang terdapat di sel-sel tubuh, makin sedikit konsentrasi alkohol di sel tersebut," ungkapnya seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (12/4/2011).

Pada dasarnya tidak ada perbedaan sensitivitas hati pada pria maupun wanita. Hanya karena komposisi airnya lebih banyak, maka kerja hati pada pria lebih ringan untuk memetabolisme alkohol dibandingkan pada wanita sehingga lebih mampu mentoleransi kerusakan.

Sebagai pembanding, Dr Morgan mengatakan bahwa pria dengan berat badan 65 kg bisa minum 3 kali lebih banyak dibandingkan wanita dengan berat badan yang sama untuk menghasilkan efek yang setara. Artinya wanita lebih cepat mabuk dibandingkan pria.

Dengan alasan itulah, pemerintah Inggris membedakan takaran alkohol yang aman antara pria dan wanita. Pria masih aman untuk mengonsumsi 21 unit alkohol (210 ml) tiap pekan, sementara wanita disarankan untuk tidak melebihi 14 unit (140 ml) dalam sepekan.

Sumber:
DetikHealth
KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
Sebarkan ini ke: Twitter Google+

0 comments :

Post a Comment