Faktor yang Memicu Terjadinya Mimpi Buruk


Mimpi adalah pengalaman bawah sadar yang melibatkan penglihatan, pendengaran, pikiran, perasaan atau indra lainnya pada saat tidur. Mimpi lebih sering terjadi jika seseorang tidur yang disertai dengan gerakan mata yang cepat (rapid eye movement/REM).
Berdasarkan United States National Library of Medicine, ada beberapa faktor yang bisa memicu timbulnya mimpi buruk, seperti dikutip detikHealth, yaitu:
1. Kecemasan dan stress
2. Alkohol
3. Obat-obatan
4. Kandungan lemak pada makanan
5. Kondisi fisik yang sedang sakit
6. Perubahan gaya hidup yang terlalu drastis.
Ilmuwan mencoba untuk mengungkapkan makna di balik mimpi-mimpi buruk yang bisa mengganggu tidur dan membuat orang menjadi panik. Ilmuwan percaya mimpi buruk tidak secara langsung berhubungan dengan kehidupannya saat terjaga, tapi lebih kepada pencerminan emosi atau masalah yang tengah dihadapinya.
Terdapat lima tema mimpi buruk yang paling umum yaitu terjatuh, dikejar-kejar sesuatu yang menakutkan, merasa lumpuh, terlambat menghadiri sesuatu dan kematian orang yang dicintai.
Selain itu kehilangan gigi atau rambut juga bisa menjadi mimpi yang tidak menyenangkan terutama untuk anak-anak muda.
Sebuah laporan dalam jurnal European Archives of Psychiatry and Clinical Neuroscience menunjukkan bahwa laki-laki lebih cenderung mengalami mimpi buruk tentang kekerasan atau dipecat, sedangkan perempuan cenderung kepada kematian dan pelecehan seksual.
“Mimpi buruk dikejar-kejar monster kemungkinan mencerminkan ketakutan akan tugas tertentu yang harus dihadapi namun berusaha untuk dihindari,” ujar peneliti Dr Michael Schredl dari International Association for the Study of Dreams, seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (23/3/2010).
Sedangkan mimpi mengenai kehilangan gigi atau rambut yang lebih sering terjadi pada perempuan kemungkinan menandakan kegelisahan tentang penampilan serta adanya kecemasan mengenai sesuatu yang buruk.
Untuk bisa mengalami sebuah mimpi, seseorang harus melewati beberapa tahapan terlebih dahulu, yaitu:
Tahap 1: 4-5 persen, kondisi orang mulai tertidur ringan dan aktivitas otot sedikit menurun.
Tahap 2: 45-55 persen, pola irama jantung dan nafas mulai teratur serta menurunnya temperatur tubuh.
Tahap 3: 4-6 persen, mulai tidur lebih dalam dan otak mulai mempersiapkan untuk menghasilkan gelombang delta.
Tahap 4: 12-15 persen, tidurnya semakin dalam, nafas mulai teratur, aktivitas otot semakin terbatas dan otak sudah menghasilkan gelombang delta.
Tahap 5: 20-25 persen, gerakan mata serta gelombang otak semakin cepat, otot mulai rileks, irama jantung meningkat, napas menjadi cepat dan pendek, maka mimpi pun terjadi.
Jika ingin menghindari terjadinya mimpi buruk usahakan untuk menghilangkan rasa ketakutan, bersalah, emosi, frustasi atau masa lalu yang tidak menyenangkan. Perasaan ini akan membebani seseorang sehingga terbawa ke dalam mimpi.
KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
Sebarkan ini ke: Twitter Google+

0 comments :

Post a Comment