BAGAIMANA CARA AC MENDINGINKAN RUANGAN?


Bagian-bagian utama AC dan fungsinya :
  1. Evaporator blower, untuk mensirkulasikan udara yang ada didalam ruangan yang didinginkan, dengan menghisap udara dari dalam ruangan melalui filter udara kemudian dialirkan melalui evaporator dan kembali kedalam ruangan.
  2. Evaporator, untuk mendinginkan udara didalam ruangan yang disirkulasikan oleh blower evaporator.
  3. Filter udara, untuk menyaring debu/pollutant yang ada diudara didalam ruangan yang didinginkan.
  4. Compressor, untuk meningkatkan tekanan dari gas refrigerant agar supaya titik cair dari refrigerant meningkat.
  5. Condenser blower, untuk menghisap udara luar dan mengalirkannya melalui condenser.
  6. Condenser, untuk mendinginkan gas refrigerant agar berubah menjadi cairan refrigerant
  7. Refrigerant filter, untuk menyaring cairan refrigerant yang digunakan dalam sistim pendinginan.
  8. Expansion valve, untuk mereduksi tekanan dari cairan refrigerant agar supaya titik didihnya menjadi rendah.
  9. Refrigerant, adalah fluida yang berfungsi sebagai perantara untuk memindahkan/membuang panas dari dalam ruangan yang didinginkan oleh AC keudara luar, pada umumnya dipakai Freon.
  10. Temperature control, untuk mengatur suhu udara didalam ruangan yang dikehendaki.
Konsep dasar :
  • Bahwa perubahan bentuk dari zat cair menjadi gas terjadi pada titik didih dari zat tersebut dengan menyerap panas.
  • Bahwa perubahan bentuk dari gas menjadi zat cair terjadi pada titik cair zat tersebut dengan melepaskan panas.
  • Bahwa makin tinggi tekanan dari fluida (zat cair/gas), makin tinggi pula titik didih/cair dari fluida tersebut (hukum Boyle Gay Lusac).
Sesuai dengan dengan fungsi dari bagian-bagian utama sebuah AC dan konsep dasar seperti pada uraian tersebut diatas, maka dapat dirangkum cara kerja AC adalah sebagai berikut :
Pada waktu AC dioperasikan, maka blower evaporator akan menghisap udara dari dalam ruangan melalui filter udara kemudian dialirkan melalui evaporator. Evaporator adalah pipa tembaga yang dibuat berkelok-kelok (lihat gambar) dan pipa tembaga tersebut diberi sisip lembaran tembaga (seperti radiator pada mobil) sehingga luas permukaanya meningkat agar dapat dengan mudah menyerap panas dari udara yang yang melewatinya. Karena titik didih cairan refrigerant yang mengalir didalam pipa evaporator adalah dibawah 0º C, lebih rendah dari temperatur udara didalam ruangan yang disirkulasikan oleh blower, maka refrigerant tersebut menyerap panas dan berubah bentuk menjadi gas (disebut menguap). Selanjutnya gas refrigerant ini dikompresi oleh compressor sehingga tekanannya meningkat dan dialirkan kedalam condenser. Tekanan gas dari refrigerant ini mencapai + 15 kg/cm² sehingga titik cair dari gas refrigerant meningkat mencapai + 70º C, lebih tinggi dari temperatur udara luar. Bentuk fisik dari condenser adalah sama seperti evaporator, sehingga gas refrigerant bertekanan tinggi yang mengalir didalam pipa condenser tersebut berubah bentuk menjadi zat cair (disebut mengembun), akibat adanya aliran udara luar yang diedarkan blower condenser yang melewati condenser. Dari condenser cairan refrigerant mengalir melalui filter untuk selanjutnya oleh expansion valve, disini tekanannya direduksi agar supaya titik didihnya turun hingga dibawah 0º C, untuk dialirkan kembali keevaporator guna mengulangi siklusnya selama AC beroperasi.
AC akan terus beroperasi sampai suhu udara didalam ruangan mencapai suhu sesuai dengan setelan ada temperature control, dan apabila suhu udara sudah mencapai suhu sesuai dengan setelan temperature control, maka relay akan memutus aliran listrik ke compressor. Apabila suhu udara didalam ruangan menngkat sampai batas tertentu maka relay menyambung kembali aliran listrik untuk compressor dan compressor beroperasi kembali.
Pada waktu AC bekerja, terdapat tiga sistim sirkulasi yaitu :
  1. Sirkulasi udara didalam ruangan yang dilakukan oleh blower, dimana udara panas yang dihisap oleh blower dialirkan keevapotaror dan keluar dengan temperatur yang sudah rebih rendah. Selain itu udara juga mengalami proses :
    • Flitrasi, yaitu udara dibersihkan dari debu/pollutant yang ada pada udara didalam ruangan oleh filter udara.
    • Kondensasi, yaitu menurunkan kandungan uap air yang ada pada udara didalam ruangan dengan cara mengembunkan uap air tersebut dievaporator dan membuangnya keluar ruangan. Ingat AC selalu mempunyai saluran pembuangan air, air yang dibuang itu tadinya dikandung oleh udara. Coba tampung air tersebut, dalam satu hari mungkin bisa mencapai satu ember, jadi kalau tidak memakai AC air yang satu ember tersebut sebagian ikut kita hisap kedalam paru-paru kita pada waktu kita bernafas. Kandungan air didalam udara atau yang dikenal dengan istilah humidity di Indonesia termasuk tinggi, ditempat lain belum tentu demikian. Di Arab Saudi humidity-nya rendah, sehingga disana AC tidak perlu diberi saluran pembuangan air karena tidak ada/sedikit sekali air yang menetes keluar.
  2. Sirkulasi refrigerant didalam AC dari evaporator, compressor, condenser, filter, expansion valve dan kembali ke evaporator lagi, yang merupakan sirkulasi tertutup. Tidak boleh ada kebocoran pada sistim ini, karena begitu terdapat kebocoran maka semua refrigerant akan menguap keudara luar karena titik didih dari refrigerant dibawah 0º C, sedangkan temperatur udara luar di Indonesia rata-rata diatas 27º C.
  3. Sirkulasi udara luar yang mendinginkan condenser. Usahakan agar aliran udara panas yang keluar dari condenser dapat terbuang bebas ketempat terbuka/udara luas, jangan memasang AC dengan condenser yang membuang udara panas keruangan lain, karena ini berarti memindahkan panas dari ruangan yang ber AC keruangan dimana condenser mengeluarkan udara panas. Kecuali memang menghendakinya misalnya untuk ruang pengeringan cucian dsb.
KOTAK KOMENTAR
Baca Juga
Sebarkan ini ke: Twitter Google+

0 comments :

Post a Comment